Produk ini merupakan
salah satu bentuk dari 'personal cloud storage'.
VIVAnews - Western Digtal (WDC) kembali merilis
perangkat penyimpanan eksternal generasi terbaru. Kali ini produk yang
dirilis adalah seri My Book Live, harddisk eksternal yang mampu
terhubung ke jaringan dan Internet.
Produk ini sendiri masuk ke jajaran network storage dan disebut sebagai perangkat ‘personal cloud storage’ alias penyimpanan awan pribadi. Ada tiga kapasitas yang disediakan yakni 1, 2, dan 3 terabyte dan bisa digunakan pada komputer berbasis Windows XP, Vista, dan 7, serta Mac OS X Leopard, Snow Leopard, dan Lion.
Spesifikasi dan FiturDari sisi dimensi, My Book Live sedikit lebih besar dibandingkan dengan My Book Essential. Tetapi secara keseluruhan, dari sisi desain, kedua produk tersebut tampak identik. Bedanya, pada My Book Live tidak tersedia port USB 2.0 apalagi 3.0. hanya ada port Ethernet di sana.
Namun keberadaan port Gigabit LAN ini memungkinkan My Book Live untuk dihubungkan ke router ataupun access point nirkabel sehingga data-data ataupun file-file multimedia yang disimpan di dalamnya dapat diakses dari berbagai perangkat secara wireless tanpa terputus-putus.
Berikut ini spesifikasi salah satu model My Book Live yang tersedia di pasaran:
Kapasitas | 1TB |
Konektivitas | Gigabit LAN (maks 1.024Mbps) |
Dimensi fisik | 167 x 139 x 50 milimeter |
1,09 kilogram | |
Suhu kerja | 5 sampai 35 derajat Celcius |
Suhu penyimpanan | -20 sampai 65 derajat Celcius |
Sistem file | NTFS |
Sistem operasi yang didukung | Windows XP, Vista, dan 7, serta Mac OS X Leopard, Snow Leopard, dan Lion |
Melengkapi produk ini, Western Digital menyediakan aplikasi WD
SmartWare untuk memudahkan manajemen dan pengelolaan harddisk tersebut
lewat komputer.
Uji Coba
Saat kami coba, produk ini sangat mudah diinstalasikan. Cukup menghubungkan My Book Live dengan kabel LAN ke router, sambungkan dengan catu daya, tak berapa lama kemudian perangkat ini sudah dapat dikenali di dalam jaringan.
Bahkan saat menggunakan sistem operasi Windows XP sekalipun, produk ini juga dapat dikenali dengan mudah, lewat fitur My Book Live Discovery yang tersedia dalam aplikasi WD SmartWare.
Dari pantauan kami, secara default, produk ini juga menggunakan metode pengalamatan Dymanic Host Configuration Protocol (DHCP), jadi pengguna tidak perlu melakukan konfigurasi manual sebelum memakainya.
Saat terhubung ke Internet, aplikasi WD SmartWare juga langsung memberikan informasi jika Western Digital sudah merilis firmware terbaru untuk mengoptimalkan kinerja perangkat yang bersangkutan. Update pun cukup mudah. Setelah download selesai ia otomatis menginstalasikan diri.
Saat kami coba melakukan transfer sejumlah file dengan kapasitas total 1GB, proses transfer membutuhkan waktu 2 menit 18 detik dengan kecepatan rata-rata transfer di 61,7Mbps dan maksimal di 74,2Mbps. Proses transfer ini tentu akan lebih cepat bila topologi jaringan lebih sederhana dan seluruh perangkat sudah mendukung Gigabit ethernet.
Produk ini dilepas di kisaran harga US$169 (Rp1,49 juta) untuk 1TB, US$209 (Rp1,85 juta) untuk 2 TB, dan US$269 (Rp2,38 juta) untuk 3TB.
Kelebihan
• Instalasi dan konfigurasi mudah
• Secara default menggunakan opsi DHCP
Kekurangan
• Tidak menyediakan dukungan USB
Saat kami coba, produk ini sangat mudah diinstalasikan. Cukup menghubungkan My Book Live dengan kabel LAN ke router, sambungkan dengan catu daya, tak berapa lama kemudian perangkat ini sudah dapat dikenali di dalam jaringan.
Bahkan saat menggunakan sistem operasi Windows XP sekalipun, produk ini juga dapat dikenali dengan mudah, lewat fitur My Book Live Discovery yang tersedia dalam aplikasi WD SmartWare.
Dari pantauan kami, secara default, produk ini juga menggunakan metode pengalamatan Dymanic Host Configuration Protocol (DHCP), jadi pengguna tidak perlu melakukan konfigurasi manual sebelum memakainya.
Saat terhubung ke Internet, aplikasi WD SmartWare juga langsung memberikan informasi jika Western Digital sudah merilis firmware terbaru untuk mengoptimalkan kinerja perangkat yang bersangkutan. Update pun cukup mudah. Setelah download selesai ia otomatis menginstalasikan diri.
Saat kami coba melakukan transfer sejumlah file dengan kapasitas total 1GB, proses transfer membutuhkan waktu 2 menit 18 detik dengan kecepatan rata-rata transfer di 61,7Mbps dan maksimal di 74,2Mbps. Proses transfer ini tentu akan lebih cepat bila topologi jaringan lebih sederhana dan seluruh perangkat sudah mendukung Gigabit ethernet.
Produk ini dilepas di kisaran harga US$169 (Rp1,49 juta) untuk 1TB, US$209 (Rp1,85 juta) untuk 2 TB, dan US$269 (Rp2,38 juta) untuk 3TB.
Kelebihan
• Instalasi dan konfigurasi mudah
• Secara default menggunakan opsi DHCP
Kekurangan
• Tidak menyediakan dukungan USB
Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/260331-western-digital-my-book-live-1tb-review
0 komentar:
Posting Komentar