Desain sistem adalah
proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil
analisis sistem. Pada tahap ini tim kerja desain harus merancang dalam berbagai
kertas kerja mengenai spesifikasi dimaksud, kertas kerja dimaksud untuk memuat berbagai
uraian mengenai input, proses, dan output dari sistem yang diusulkan.
Pada proses desain
dokumentasi bisa memberi informasi kepada tim kerja untuk menentukan bagaimana
proses kerja sistem bersangkutan, dengan proses desain tim kerja dapat
menemukan berbagai kelemahan dalam pengendalian intern, hal yang tidak
konsisten dalam hubungan dengan sistem lainnya, dan hal-hal yang tidak efisien
pada proses pengolahan data.
Desain sistem dilakukan
dalam dua tahap yaitu:
a. Desain
umum (desain konseptual)
b. Desain
fisik (desain rinci)
Tujuan desain adalah
untuk memenuhi kebutuhan system dengan
cara memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada
pemrogram computer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.
Sebagai system analis
harus mencapai sasaran:
a. Desainya
mudah dipahami oleh programmer.
b. Sesuai
dengan yang telah dianalisa guna mencapai tujuan dengan mudah.
c. Desain
system harus efektif dan efisien untuk kedepannya.
d. Desain
harus mempersiapkan data secara terperinci(data, informasi, metode, prosedur,
SDM, h/w, s/w).
DFD
Data Flow Diagram (DFD)
adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan
komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen
tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.
Kita dapat menggunakan DFD
untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang
ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru.
Empat
simbol yang digunakan :
Context
Diagram (CD)
Jenis pertama Context
Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram
yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan
aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar
entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan
hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan
proses dalam sistem).
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menggambar CD;
a. Terminologi
sistem :
1.
Batas Sistem adalah batas antara “daerah
kepentingan sistem”.
2.
Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu
yang berhubungan atau mempengaruhi sistem tersebut.
3.
Interface adalah aliran yang
menghubungkan sebuah sistem dengan linkungan sistem tersebut.
Catatan:
Yang masuk didalam
lingkaran konteks (simbol proses) adalah kegiatan pemrosesan informasi (Batas
Sistem). Kegiatan informasi adalah mengambil data dari file, mentransformasikan
data, atau melakukan filing data, misalnya mempersiapkan dokumen, memasukkan,
memeriksa, mengklasifikasi, mengatur, menyortir, menghitung, meringkas data,
dan melakukan filing data (baik yang melakukan secara manual maupun yang
dilakukan secara terotomasi).
b. Nama/keterangan
di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,
c. Antara
Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung
d. Jika
terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan
untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu
rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ).
e. Jika
Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang
dipermainkan personil tersebut.
f. Aliran
data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.
Diagram
Level n / Data Flow Diagram Levelled
Dalam diagram n DFD
dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis.
Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke
dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning.
Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD
yang seimbang. Sebagai contoh, gambar 1.1, gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4
dan gambar 1.5.
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam membuat DFD ialah:
a.
Pemberian Nomor pada diagram level n
dengan ketentuan sebagai berikut:
- Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas. Sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah.
- Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
- Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.
- Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
- Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
- Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n tersebut.
- Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.
- Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan respon.
b.
Jangan menghubungkan langsung antara
satu penyimpanan dengan penyimpanan lainnya (harus melalui proses).
c.
Jangan menghubungkan langsung dengan
tempat penyimpanan data dengan entitas eksternal / terminator (harus melalui
proses), atau sebaliknya.
d.
Jangan membuat suatu proses menerima
input tetapi tidak pernah mengeluarkan output yang disebut dengan istilah
“black hole”.
e.
Jangan membuat suatu tempat penyimpanan
menerima input tetapi tidak pernah digunakan untuk proses.
f.
Jangan membuat suatu hasil proses yang
lengkap dengan data yang terbatas yang disebut dengan istilah “magic process”.
g.
Jika terdapat terminator yang mempunyai
banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu
sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda
asterik ( * ) atau garis silang ( # ),
begitu dengan bentuk penyimpanan.
h.
Aliran data ke proses dan keluar sebagai
output keterangan aliran data berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar